Login

Hemat Pupuk dengan Biosaka, Stimulan Terbaik untuk Tanaman

Dipublikasikan pada 05 Februari 2024 12:01:54

How To

Dalam proses budidaya tanaman baik itu tanaman hortikultura maupun tanaman pangan memerlukan pupuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Semakin lama harga pupuk akan semakin mahal, jika menggunakan pupuk organik kebutuhannya akan sangat besar sedangkan jika menggunakan pupuk kimia selain mahal juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan yang mampu mengatasi masalah-masalah tersebut yaitu menggunakan biosaka. Biosaka merupakan stimulan yang mampu mentransfer sel aktif sehingga tanaman tersebut menjadi subur, tahan hama penyakit tanpa menggunakan pupuk/ pestisida. Biosaka diciptakan oleh mas Muhammad Ansar yang sudah terbukti di beberapa daerah di Indonesia mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan menghemat penggunaan pupuk.

Bahan dasar untuk pembuatan biosaka dapat kita temukan di sekitar kita meliputi rumput dan daun-daunan. Akan tetapi tidak boleh sembarangan dalam memilih bahan dasar biosaka, terdapat beberapa kriteria khusus seperti berikut ini.

Kriteria pemilihan bahan untuk biosaka

  1. Daun atau rumput berwarna hijau muda dan menarik perhatian, jangan yang hijau tua karena warna tersebut menunjukkan kelebihan nitrigen dan lebih rawan terkena hama.

  2. Pilih daun atau rumput yang dapat tumbuh dengan baik di antara tanaman yang lain.

  3. Pilih daun atau rumput yang mampu tumbuh di tempat yang sulit seperti di tembok, di pagar rumah, di tempat yang kurang air/ cahaya, di sela-sela bebatuan, dan lain sebagainya.

  4. Daun atau rumput terbebas dari hama dan penyakit.

  5. Terbebas dari kontaminasi pestisida

Dari beberapa kriteria bahan diatas menunjukkan daun atau rumput yang kita pilih memiliki sel/ genetik yang baik yang mampu memberikan pertumbuhan optimal walaupun keadaan lingkungan tidak mendukung. Selain itu bahan dasar tersebut juga memiliki sifat tidak disukai oleh hama maupun penyakit, hal ini dapat dimiliki oleh tanaman budidaya jika kita bisa mentransfer sel tersebut. Saat pengambilan daun atau rumput untuk biosaka usahakan pada siang hari, karena saat siang hari biasanya tanaman lain akan layu sehingga memudahkan kita mencari bahan biosaka dan sebagai indikator daun atau rumput tersebut mampu tumbuh di lingkungan yang ekstrim. Pembuatan biosaka ini bisa dibilang gampang-gampang susah, tergantung tingkat kejelian kita memilih bahan, kesabaran, dan memiliki keyakinan terhadap biosaka ini. Ingin tahu bagaimana cara pembuatannya yuk simak baik-baik cara berikut ini.

Cara pembuatan biosaka

  1. Siapkan bahan dasar bisa dedaunan atau rerumputan sesuai dengan kriteria diatas, bahan yang digunakan harus lebih dari 10 jenis

  2. Sipakan wadah bisa ember atau baskom

  3. Masukkan 5 liter air kedalam wadah, air yang digunakan baiknya air bersih atau air hujan, air yang tidak terkontaminasi oleh residu kimia

  4. Masukkan/ rendam bahan-bahan yang sudah disiapkan kedalam wadah berisi air

  5. Remas daun atau rumput dengan cara di genggam dan ditekan, bukan dengan cara diputar. Peremasan dilakukan di dalam air jangan diatas karena akan terkontaminasi.

  6. Saat proses peremasan lakukan pengadukan air berlawanan arah jarum jam, pengadukan ini dilakukan bebarengan dengan peremasan.

  7. Lakukan peremasan sepeti halnya kira memeras santan, hingga sudah tidak ada perubahan warna yang terjadi, peremasan dilakukan hingga larutan homogen.

  8. Setelah dirasa homogen pindahkan larutan kedalam botol, tutup kemudian disimpan selama 3 hari. Apabila larutan tetap homogen (air dan hasil perasan tidak terpisah) dan tidak mengeluarkan gas maka bisa dikatakan pembuatan biosaka ini berhasil dan siap untuk diaplikasikan.

Cara pengaplikasian biosaka

  1. Aplikasikan biosaka dengan cara disemprot menggunakan sprayer dengan nozle berkabut.

  2. Semprotkan pada tanaman hortikultura ataupun tanaman pangan dengan mengikuti arah angin, penyemprotan harus berkabut usahakan posisi nozle tinggi jangan langsung mengenai daun.

  3. Dosis untuk tanaman hortikultura sekitar 30 ml per 15 liter air/ satu tanki sprayer, dan untuk tanaman pangan seperti jagung dan padi gunakan dosis 50 ml per 15 liter air.

  4. Aplikasikan setiap 10 hari sekali, bisa pagi, siang, maupun sore hari.

Sangat menarik sekali mengenal biosaka, suatu stimulan untuk tanaman budidaya yang sudah dibuktikan oleh beberapa petani mampu membuat tanaman menjadi lebih subur, dan yang terpenting bisa menghemat penggunaan pupuk.