Login

Seleksi Kecambah Pada Kelapa Sawit

Dipublikasikan pada 09 Juni 2020 10:59:55

Berita & Artikel

Seiring meningkatnya pertumbuhan industri kelapa sawit di dalam negeri, kebutuhan kecambah kelapa sawit sebagai benih tanaman pun ikut meningkat. Untuk mendapat produksi kelapa sawit yang maksimal, diperlukan bahan tanam yang baik dan berkualitas unggul. Benih (kecambah) kelapa sawit yang baik dan berkualitas dapat diperoleh dari perusahaan atau lembaga resmi, yang menyediakan kecambah kelapa sawit unggul. Kecambah kelapa sawit yang unggul dan berkualitas, dibuat melalui proses hibridasi menggunakan sumber benih yang sesuai dengan ketentuan. Sedangkan kecambah yang kurang baik, diproduksi tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku serta dijual dengan harga yang lebih murah.

Meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia sejak 2016, membuat permintaan akan bahan tanam kelapa sawit meningkat. Selain itu, adanya program penanaman kembali atau replanting tanaman yang sudah tua, juga banyak dilakukan. Tapi sayangnya, peningkatan kebutuhan akan benih tanaman ini, seringkali tidak diimbangi dengan proses seleksi benih yang benar. Hal ini sering diakibatkan oleh manajemen waktu persiapan tanam kelapa sawit yang kurang baik, sehingga banyak didapatkan kecambah kelapa sawit yang kurang berkualitas. Waktu yang baik untuk melakukan pemesanan kecambah kelapa sawit sebaiknya 3-6 bulan sebelum pembibitan dimulai.

Seleksi benih kelapa sawit dilakukan untuk memisahkan antara kecambah kelapa sawit yang normal dan baik, dengan kecambah kelapa sawit abnormal. Hal ini harus dilakukan, agar kecambah yang siap ditanam merupakan benih yang benar-benar baik dan berkualitas. Penanaman benih kelapa sawit yang abnormal, akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak seragam, hal tersebut berisiko menurunkan potensi produksi, sehingga kemungkinan kerugian akan meningkat.

Terdapat beberapa ciri fisik yang dapat dilihat dari benih kelapa sawit yang normal, yaitu :

  1. Pucuk (Plumula) dan akar (Radikula) dapat dibedakan dengan jelas
  2. Pucuk berwarna kuning keputihan dan bentuk runcing
  3. Radikula berwarna putih mengarah coklat dan kasar

Selain kecambah normal, terdapat beberapa contoh kelapa sawit yang abnormal, diantaranya :

Dengan melakukan seleksi kecambah dan mengetahui perbedaan antara kecambah normal dan abnormal, pelaku industri kelapa sawit dapat menghindari penanaman kecambah abnormal dan kurang berkualitas. Langkah tersebut juga sebagai upaya untuk mengurangi resiko penurunan jumlah produksi kelapa sawit. (SJR)